a Piece of Peace of mind

Thursday, January 29, 2009

stipend

apakah kamu dapat stipend untuk sekolah di norway??

begitu partner kerja saya malam ini berucap.

nei, saya jawab

''but some of our indonesian students get scholarship from your government.'' saya melanjutkan.

ya, mungkin banyak orang yang berpikir, dengan apa kamu bisa hidup di negara termahal di dunia ini tanpa bantuan finansial.

ya , alhamdulillah saya mendapatkan kerja part time di sebuah perusahaan engineering di norway dengan salary yang termasuk sangat bagus. ya saya beruntung dibandingkan dengan teman2 sebangsa maupun negara lain yang juga part time di norway namun dengan salary yang lebih rendah dengan jenis pekerjaan berat ex: loper koran atau pelayan restoran.

bahkan saya dapat tawaran untuk melakukan project di offshore dalam waktu dekat, meskipun belum lulus dari master saya.

saya pun saat ini sedang mendaftar master yang kedua disini untuk petroleum engineering, berhubung di norway pendidikan adalah gratis.

''Jill, dia dapat stepend 8000 NOK tiap bulan selama 10 bulan pertahunnya'' , Willy melanjutkan, di tengah diskusi kita tentang peraturan salary di perusahaan kami dan di norway secara general.

''tetapi karena Jill bekerja banyak, dan menghasilkan banyak uang di tahun ini, stepend dia berkurang ditahun ini''.

Jill adalah juga part time student di perusahaan yang sama.

menurut kebijakan pendidikan di Norway saat ini, semua warna negara Norway berhak mendapatkan stipend (scholarship atau soft education loan) jika dia pergi bersekolah. besarnya tergantung kepada beberapa paramater.
antara lain:
- tingkat / grade sekolah si student itu sendiri
- umur
- jumlah tabungan dia di bank
- jumlah tabungan orang tua di bank (tetapi Willy mengatakan, untuk ini sudah dihapus dari list criteria, sekarang semua orang bisa mendapatkan stipend baik orang kaya ataupun miskin asal dia mau bersekolah).

stipend sendiri sebenarnya adalah kebijakan yang tergolong sangat jitu dikeluarkan oleh pemerintah Norway untuk semakin membuat hidup semakin mudah untuk orang yang bersekolah. sudah sekolah gratis, dapat stipend pula.

dan stipend ini dapat bertambah jika kita berniat melanjutkan pendidikan di luar negeri, misal USA atau Australia, yang menerapkan tuition fee untuk sekolahnya alias pendidikan tidak gratis. jadi WN Norway bisa mengajukan penambahan stipend untuk mencover tuition fee tersebut.

stipend yang diberikan ke ''seluruh'' warga negaranya yang ingin bersekolah ini dapat berkurang jika kita kita memperoleh atau memiliki banyak uang di tabungan kita. contoh, seperti kasus Jill teman saya, Stipend dia berkurang tahun ini karena dia mendapatkan banyak salary dari bekerja part time nya. bahkan jika lebih dari nilai tertentu ''let say 150.000 NOK pertahunnya uang yang didapat dari bekerja'' stipend dapat gugur dengan sendirinya.

contoh kasus lain adalah sveinung yang akan berangkat student exchange selama 1 tahun ke australia ( Queensland), dia mendapatkan tambahan stipend dari his beloved country.

stipend sendiri sebenarnya adalah soft loan yang tidak diberikan secara cuma2. setelah lulus dari sekolah, penerimanya wajib mengembalikan sebesar 40-50% dari total stipend yang didapatkan selama bersekolah dia dahulunya. dan pembayaran dapat diangsur selama beberapa tahun, ''tanpa ada'' bunga/interest tambahan. jikapun ada, bunganya sangat2 kecil, begitu willy berucap.

ya, norway dengan 4,5 juta warga negaranya, terlihat cukup berhasil dalam mengorganisir kebijakan pendidikan di negaranya.

bagaimana dengan Indonesia? hmmm sepertinya bakal jadi PR yang amat berat,
komparasi jumlah penduduk dengan norway tidak berimbang dan Pemerintah Indonesia dengan 250 juta penduduknya sepertinya masih akan bergelut dengan masalah politik dan politik dibandingkan kebijakan pendidikan.
posted by nugroho adi at 6:54 PM 0 comments

Friday, January 23, 2009

Cerita masa lalu

ngomong2 tentang laskar pelangi, jadi ingat masa2 sma versi sendiri.
dahulu dari kelas 1-2 saya selalu rangking 1 di kelas.... bukan karena saya pintar. tapi karna emang ga ada yg pinter di kelas.
kemudian masuk kelas 3, rangking saya merosot sampai dengan rangking 3 ke 2.
ya, berlaku sistem rangking paralel pada saat kelas 3.
jadi yang selalu rangking 1 di kelas itu kalo ga Junianto Nugroho, atau Hanjar Prakasiwi, tapi si Juni selalu ga pernah turun dari rangking 1. tapi si hanjar ini kadang rangking 1,2 atau 3, saya lupa kapan dia rangking 1,2 atau 3, urutannya gimana (sistem 3 catur wulan).
nah di rangking 2 ini ada yang namanya Ifadah.... si Ifadah ini berasal dari keluarga kurang/sangat tidak mampu, jago dalam matematika dan fisika. tapi sayang, ga pernah punya buku, dan kalo ke sekolah pakaiannya selalu lusuh.


nah baru bercokol di rangking 3 abadi, gw sendiri, dan si Danti.

dan sampai pada saat mendaftar kuliah, Juni, Hanjar,Ifadah, gw dan Danti pun mendaftar kuliah.

si Juni mendaftar Teknik Elektro UGM
si Hanjar pun begitu , Teknik Elektro UGM dan pilihan kedua Teknik Elektro Undip. saya ingat betul saat wali kelas agak menyayangkan si Hanjar cuman milih UGM, ditanya sama wali kelas, ''kenapa ga milih ITB??'' , jawabannya, karena kasihan sama orang tua,biaya besar dan jauh dari keluarga dibandingkan jika berkuliah di Yogya.


si Ifadah hanya mendaftar Unsoed, bentar2, saya ga tau persis ini anak, dia ikutan UMPTN atau cuman PMDK yah, intinya daftar Unsoed, Universitas kecil kelas C di daerah asal gw, Purwokerto. si Ifadah ini pendiam, jarang ditanya2 sama wali kelas.


si gw, dasar orang gila, ga mikir2, daftarnya pilihan pertama Teknik Kimia ITB, pilihan kedua Teknik Geofisika ITB dan pilihan ketiga Hubungan Internasional UGM
si Danti, gw ga tau jelas, kayanya dia daftar FK UGM, dan FK Trisakti

si Juni dan Hanjar keterima di Elektro UGM, tapi entah angin darimana, si Juni memutuskan Elektronya ga diambil, dan lebih memilih masuk Sekolah Pelayaran Nasional, yang mirip dengan STPDN baik dalam disiplin maupun kekerasan di dalam ospek. gw yakin 101%, dia sepertinya jadi murid tercerdas di SPN Jakarta.
dia sepertinya terinspirasi oleh tetangganya yang sering bercerita tentang nikmatnya berkeliling dunia berlayar dan berlabuh di banyak pelabuhan di seluruh dunia, membawa berbagai pengalaman, dan barang2 unik. ya,,.. ingin terbang bersama khayalan berpetualang ke tempat2 yang hanya bisa di baca di koran atau di liaht di TV sebelumnya.


si Ifadah keterima di Unsoed jurusan Matematika. ya dia ga milih kuliah kemana2 lagi, ya pilihannya itu, Unsoed, murah meriah.


si Danti, berhubung dari keluarga dokter dan keluarga mampu, memilih untuk berkuliah di FK Trisakti....menjadi dokter syaraf??? begitu denger2 terakhir kali ngobrol sama dia, beberapa tahun yg lalu. lupa kapan. kayanya saat2 pertama masuk kuliah deh. sepertinya dia sangat menikmati kuliahnya di FK.


si Gw, keterima di pilihan kedua, Teknik Geofisika ITB. tapi berhubung satu dan laen hal, akhirnya memutuskan pindah jurusan ke Teknik Fisika ITB.
sebenernya semakin salah jurusan kalo dipikir2.
ingat betuull bahwa , saat sma, nilai matematika n fisika selalu 7.
nilai pelajaran yang bagus di raport tu Kimia dan Biologi, yang selalu langganan 9.
salah jurusan dari awal milih, seharusnya mendaftar kedokteran saat umptn dulu.



nah,... balik ke inti persoalan ...

sebenernya ada yang ingin diceritakan balik disini... ya, Ifadah.

kenapa dengan dia??

DIA ADALAH MURID TERCERDAS DI KELAS GW!!! menurut pandangan gw

jauh dibandingin Juni atau Hanjar.

catatan bukunya , sangat rapi, cepat nangkap inti persoalan jika diajak cerita atau dalam waktu pelajaran di kelas.

ga punya buku cetak, tapi selalu selesai duluan kalo ada pr. saya sering nyontek PR pagi2 kalo belum ngerjain (hehehe... emang jarang ngerjain PR)

selalu berangkat pagi di kelas.

sepertinya dia juga bekerja membantu orang tua saat pulang sekolah, itu prediksi gw. karena jika naik angkot pulang ke rumah, karena pulangnya sama, sering gw liat dia turun di pasar. kayanya bantuin ortunya jualan di pasar.

nilai Fisika dan Matematika selalu sering paling tinggi di kelas... tapi entah kenapa ko orang di kelas selalu menganggap Juni lah yang paling pintar??
apakah karena perbedaan gender, sehingga cewe yg satu ini selalu disepelekan?
sepertinya hal yang masuk akal adalah karena dia itu pendiam, dan suaranya pelan.

otaknya yang sangat cerdas, seharusnya bisa masuk dan berkuliah ke universitas yang lebih hebat lagi, seperti ITB :D. tapi dia tidak memilih itu, mungkin lagi2 alasan utamanya karena masalah ekonomis.


terakhir yang gw tau kabarnya, dia baru saja menikah. dan sekarang jadi pengajar di sebuah IAIN di Banyumas. sepertinya bakal jadi dosen terpintar di IAIN tersebut.
posted by nugroho adi at 5:50 PM 1 comments

Monday, January 19, 2009

aku menang di pengadilan

wah2... pengadilan apa nug?

Pengadilan Norway !!!

tegang juga selama bermasalah kemaren.... intinya ada salah pengertian di dalam komunikasi,,... ya itu komunikasi.

jadi awal ceritanya begini...

akhir bulan februari saya berniat untuk mendaftar kursus bahasa norsk, mendaftar lah saya ke sebuah tempat kursus bahasa asing di kota ini, dan masuk ke halaman websitenya. tersedia beberapa jenis kursus bahasa disana, sayangnya semua informasi hanya tersedia dalam bahasa norsk, ga ada bahasa lain, meskipun mereka memiliki beragam jenis kursus.

mendaftarlah saya melalui website tersebut, tulis data diri dan semuanya lengkap. disertai komentar panjang dalam bahasa inggris yang intinya saya tertarik untuk untuk kursus bahasa norsk, karena saya masih pemula. dan saya minta untuk di daftarkan pada bulan2 summer dengan jelas saya mencantumkan bulan antara juli-september.

dan beberapa hari kemudian dapet balasan dari tempat kursus tersebut berupa email. sama sekali saya ga ngerti inti jawabannya apa karena dalam bahasa norsk. dan tidak ada pemberitahuan saya diterima masuk sebagai student kursus untuk kapan sampai kapan. yang ada disitu hanya angka2 tertentu seperti besar biaya tambahan dan persentasi pembayaran yg saya sama sekali tidak tau maksdunya.

beberapa hari kemudian lagi, datanglah invoice tagihan sejumlah 3000 NOK untuk kursus, dan dengan rentang waktu kursus yg bukan saya minta/inginkan. untuk jadwal yg lebih awal, mulai di bulan maret. berhubung saya sama sekali merasa tidak pernah mendaftar pada bulan itu, saya abaikan invoice itu....

sampai dengan bulan november, dimana saat sedang sibuk2nya berurusan dengan ujian, di sore hari yg kelam, karena malam datangnya lebih cepat saat winter, saya melihat di kotak pos saya, ada surat tebal dan saat dibuka semua isinya dalam bahasa norsk dan ada beberapa kopi tagihan.

saya coba tanyakan pada rekan di kantor, mereka bilang itu adalah surat dari pengadilan di norway yg intinya anda bermasalah dengan transaksi tertentu. dan teman di kantor mencoba untuk menterjemahkan, bahwa saya bermasalah dan harus membayar sebesar 8000 NOK untuk tunggakan kursus bahasa norsk.

saya ingat, saya memang pernah mencoba untuk mendaftar kursus norsk, tetapi saya merasa tidak pernah mendapat balasan yg memuaskan. hingga terlewat masa kursus yang saya minta pada bulan summer. dan di dalam surat pengadilan tersebut ternyata ada beberapa lembar tagihan yang sepertinya dikirimkan berkali2 ke rumah, tetapi saya tidak pernah menerima semuanya itu.

kemudian, saya ceritakanlah kasus saya ke beberapa teman yg tinggal dalam 1 dormitory dengan saya. kebetulan sekarang saya memiliki flat mate baru orang nigeria, sudah berumur yg baik orangnya. dan 1 lagi orang mexico. keesokan harinya kita datengin tempat kursusnya dan pengadilan dan mencoba menanyakan apa yg sebenarnya terjadi. kita jelaskan bahwa sepertinya terjadi mispersepsi. dan tempat kursus mengatakan berkali2 mengirimkan tagihan ke rumah, yang tidak pernah saya terima. mereka bersikukuh bahwa yg mereka lakukan adalah benar. dan manager tempat kursus tersebut tidak dapat menjelaskan banyak, soalnya dia baru disitu. saya sempat meminta kepada mereka, jika bisa kasus ini ditarik dari pengadilan, dan bisa kita selesaikan secara personal. jika saya melakukan kesalahan disini, saya bersedia membayar sebesar tertentu yg tentunya nilainya tidak sebesar total tuntutan 8000 NOK. mereka bilang, kasus ini sudah jauh berjalan , telah melewati debt collector dan sampai pengadilan. sulit untuk melakukan hal semacam itu. satu2nya jalan adalah diselesaikan di pengadilan.

kemudian kami pergi ke pengadilan, dan menemui pejabat yang sedang menangani kasus saya.saya jelaskan dengan detail dari A sampai Z menurut versi saya. dan meminta penjelasan dari pengadilan norway tentang sistem hukum di negara ini. saya diminta membuat semacam surat pembelaan diri dan bantahan atas tuntutan. diberikan hak pengacara gratis dan dicarikan penerjemah jika dibutuhkan.

saya tulis semua hal yg saya ketahui menurut versi saya dalam surat bantahan dan permohonan berbagai hal yg mungkin diberikan. dan dijadwalkan pengadilan akan dilakukan pada tanggal 15 january 2009.

dan seterusnya....

sampai dengan 1 minggu sebelum pengadilan dimulai. sehabis pulang dari belanda. saya lihat ada surat dari pengadilan, dalam bahasa inggris , yang intinya. kasus selesai. penuntut menarik tuntutannya.


wahhh, karena tidak percaya, saya segera mengirimkan email ke pejabat pengadilan yang mengurus kasus saya. kemudian di respon cepat. intinya kasus sudah ditutup. tidak ada tuntutan dan bebas dari biaya apapun.

alhamdulillah senangnya
posted by nugroho adi at 3:24 PM 0 comments